Informasi Lain tentang Saya

10 Januari 2024

UI Paling Produktif, Namun Pengaruhnya Rendah

Di suasana awal tahun 2024 ini, mari kita melihat refleksi pencapaian keilmiahan Indonesia menggunakan data Scopus/SciVal. Data tersebut menunjukkan bahwa Universitas Indonesia (UI) adalah lembaga yang paling produktif di Indonesia. Posisi UI yang unik ini sendiri memberikannya justifikasi untuk menjadi teladan bagi lembaga lain di Indonesia dalam melakukan penelitian.


Klik gambar untuk memperbesar.


Namun, besarnya publikasi ilmiah UI tidak berarti selaras dengan kualitasnya. Sayang sekali, nilai pengaruh (Field-Weighted Citation Impact) dari publikasi ilmiah UI termasuk paling rendah di antara perguruan tinggi top Asia Tenggara.


Klik gambar untuk memperbesar.

Ada dua hal yang perlu digarisbawahi dari data Scopus/SciVal ini. Pertama, biarpun terus mengupayakan mempertahankan taraf produktivitasnya, namun secara umum lembaga-lembaga pelaku penelitian di Indonesia masih tertinggal dalam hal pengaruh keilmuan di dunia. Kedua, UI yang merupakan lembaga paling produktif di Indonesia pun belum mampu menghasilkan publikasi ilmiah yang berkualitas tinggi.

Dari kasus UI, kita bisa melihat beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya pengaruh keilmuan Indonesia di dunia. Salah satunya adalah kurangnya kolaborasi internasional. Meskipun publikasi ilmiah UI yang memiliki nilai pengaruh tertinggi adalah hasil kerjasama dengan lembaga luar negeri, namun, porsi kolaborasi internasional UI hanya sekitar 20% dari seluruh publikasi ilmiahnya.


Klik gambar untuk memperbesar.

Faktor lain yang juga berkontribusi terhadap rendahnya pengaruh keilmuan Indonesia adalah terlalu banyaknya pola kolaborasi internal. Publikasi ilmiah yang dihasilkan dari kolaborasi internal UI mencakup lebih dari separuh porsi kolaborasi penulisan. Namun, publikasi ilmiah dari kolaborasi internal ini ternyata tidak menghasilkan kualitas pengaruh memadai (lihat grafik di atas).

Untuk meningkatkan pengaruh keilmuan Indonesia di dunia, perlu ada optimalisasi pola kolaborasi dengan cara penekanan kerjasama internasional dan pengurangan kerja sama internal lembaga. Kolaborasi internasional akan lebih meningkatkan nilai guna dana penelitian.

Amir Manurung, Ph.D.
Doktor Kebijakan Publik (Iptek dan Inovasi) dari National Graduate Institute for Policy Studies (GRIPS), Tokyo, Jepang

Koreksi
(Kamis, 11 Januari 2024) Terdapat revisi pada grafik karena kesalahan minor. Berkas lama dapat pembaca akses di sini dan sini. Perbaikan tidak mengubah saran kebijakan.